VIVAnews - Rambut memang mahkota wanita. Tapi, sebagian besar wanita justru tidak puas dengan mahkota alaminya, dan melakukan perubahan drastis. Menurut survei yang dilakukan ShopSmart, penerbit Consumer Reports, rata-rata wanita menghabiskan sekitar US$ 195 atau setara dengan Rp 1,7 juta setahun untuk potong rambut dan US $ 260 atau setara dengan Rp 2,3 juta untuk mewarnai.
Survei ini dilakukan pada 1000 wanita yang berusia 18 tahun ke atas. Lebih dari sepertiga wanita berusaha untuk menghemat uang dengan mengurangi pergi ke salon, dan lebih mengandalkan pada produk penataaan rambut yang bisa digunakan di rumah. Namun, hanya 60 persen wanita menyukai gaya rambut mereka.
Lalu, sebanyak 44 persen wanita, mood-nya bisa berubah buruk saat "bad hair day. Sebanyak 26 persen menitikkan air mata setelah potong rambut dan kadang-kadang bukan hanya satu hari. Keluhan yang paling sering diungkapkan wanita soal rambutnya adalah masalah ketebalan dan warna.
Bahkan, 23 persen wanita mengaku frustasi dengan ketebalan rambut mereka. Sebanyak 17 persen mengeluh rambutnya terlalu tipis dan halus. Lalu, sebanyak 14 persen mengaku tidak menykai jenis rambut mereka, dan 10 persen tidak puas dengan warna rambutnya.
"Bad hair day bukan hanya sekedar istilah, tetapi sangat mempengaruhi wanita," kata Lisa Lee Freeman, Editor ShopSmart, seperti VIVAnews kutip dari Shine.
Berikut detail hasil survei seputar keluhan rambut wanita :
- 19 persen sangat menyukai rambut aslinya, 41 persen hanya menyukai rambutnya, 5 persen tidak menyukainya, 4 persen membencinya dan 30 persen natural.
- 23 persen mempertahankan rambut keriting alami, sebanyak 19 persen meluruskan rambut keritingnya.
- Rata-rata wanita menghabiskan US$ 39 (sekitar Rp 300 ribu) untuk sekali memotong rambut dan US$ 65 (sekitar 600 ribu) untuk mewarnai rambut.
- Sebanyak 53 persen secara teratur mewarnai rambut.
- Rata-rata, wanita menghabiskan 15 menit atau kurang untuk menata rambut dan mencucinya 4 kali dalam seminggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar