sa

Minggu, 13 Juni 2010

Efek dari Kurang Tidur

Semua makhluk hidup memerlukan istirahat setelah melakukan aktivitas/ kegiatan. Karena aktivitas tersebut menggunakan jaringan sel hidup, sehingga akan timbul kerusakan pada jaringan tersebut, karenanya makhluk hidup perlu istirahat untuk memperbaiki kerusakan yang dimaksud.

Mengenai tidur ini, tidak ada aturan kaku dan ketat yang diberlakukan, karena istirahat tidur ini tergantung pada usia, jenis pekerjaan, temperamen setiap individu. Bayi dan anak-anak memerlukan tidur lebih banyak dibandingkan orang dewasa. Pada orang-orang yang sudah berumur sebenarnya lebih memerlukan istirahat daripada tidur yang sebenarnya. Orang yang bekerja dengan menggunakan otak/pikirannya memerlukan lebih banyak tidur dibandingkan dengan orang yang bekerja dengan fisiknya. Sebagai suatu ukuran, orang dewasa yang sehat dan banyak bekerja dengan otak/pikiran seyogianya tidur selama tujuh jam. Malam hari adalah waktu terbaik untuk tidur. Hal ini bukanlah masalah kebiasaan saja bahwa orang-orang yang bekerja pada siang hari akan tidur pada malam hari, namun secara alamiah terlihat bahwa siang hari lebih cocok untuk bekerja dan waktu malam digunakan untuk beristirahat/tidur.


Inilah dampak buruk yang bisa anda alami jika waktu tidur anda kurang dari 7-9 jam/hari, dan bila tidur anda tidak nyenyak.
1. Hasrat ngemil makanan berlemak meningkat
Kurang tidur bisa melenyapkan hormon yang mengatur nafsu makan. Akibatnya, keinginan menyantap makanan berlemak dan tinggi karbohidrat akan meningkat. Jika selama 2 malam tidur Anda tidak berkulitas bisa memicu rasa lapar berlebihan. Kondisi ini terjadi karena merangsang hormon ghrelin penambah nafsu makan, dan mengurango hormon leptin sebagai penekan nafsu makan.
Seiring dengan berjalannya waktu, hal ini dapat menyebabkan penambahan berat badan. Dalam penelitian yang dilakukan pada orang kembar identik oleh University of Washington menemukan, mereka tidur 7-9 jam setiap malam, rata-rata indeks massa tubuh 24,8, hampir 2 poin lebih rendah daripada rata-rata Body Mass Index (BMI) mereka yang kurang tidur.

Makanya sering ada istilah “kurang tidur menyebabkan Kegemukan”.
2. Antibodi menjadi lemah
Berdasarkan studi JAMA, mereka yang tidur kurang dari 7 jam per malam bisa 3 kali lebih rentan mengalami rasa dingin. Penelitian lain menemukan, pada pria yang kurang tidur akan mengalami kegagalan untuk menjaga respon imun atau kekebalan tubuh secara normal setelah menerima suntikan flu. Mereka yang kurang tidur, antibodi yang bekerja setelah dilakukan vaksinasi hanya bisa bertahan paling lama 10 hari. Kondisi tersebut sangat berbahaya.
3. Rentan terserang diabetes
Gula adalah bahan bakar setiap sel dalam tubuh Anda. Jika proses pengolahannya terganggu bisa menyebabkan efek buruk. Dalam penelitian yang dilakukan Universitas Chicago, AS, yang meneliti sejumlah orang selama 6 hari, mendapatkan kondisi ini bisa mengembangkan resistansi terhadap insulin, yakni hormon yang membantu mengangkut glukosa dari aliran darah ke dalam sel.
Mereka yang tidur kurang dari 6 jam per malam dalam penelitian 6 hari ini menemukan, terjadi proses metabolisme gula yang tidak semestinya. Akibatnya bisa menyebabkan timbulnya diabetes.
4. Stres meningkat
Studi yang dilakukan Universitas Chicago juga menemukan ‘menutup mata’ kurang dari 7 jam bisa meningkatkan produksi kortisol atau hormon stres. Bahkan pada sore dan malam hari dapat meningkatkan denyut jantung, tekanan darah dan glukosa darah sehingga bisa memicu terjadinya hipertensi, penyakit jantung dan diabetes tipe 2.
5. Memicu rasa gelisah
Rasa gelisah setiap malam pasti akan terus menghantui mereka yang memiliki kualitas tidur buruk. Reaksi tubuh pun bisa menurun. Yang lebih kronis lagi, perasaaan bahagia tidak akan menghampiri hidup mereka yang kurang tidur. “Tidur dan suasana hati diatur oleh zat kimia otak yang sama,” kata Joyce Walsleben, PhD. Hal ini dapat meningkatkan risiko pengembangan depresi, tapi mungkin hanya bagi mereka yang sudah rentan terhadap penyakit.
Studi yang dilakukan University Medical Center, menemukan 24% remaja yang tidur selepas tengah malam berpotensi mengalami depresi ketimbang yang terlelap sebelum pukul 22.00.

Dr James Gangwisch mengatakan kurang tidur bisa berpengaruh terhadap respons emosional otak dan mengakibatkan suasana hati yang tidak menentu yang menghambat kemampuan mengatasi stres harian. "Karena itu, tidur berkualitas yang mencukupi menjadi suatu langkah pencegahan dan penanganan depresi," kata Gangwisch.

6. Tampak lebih tua
Mereka yang kurang tidur biasanya memiliki kulit yang pucat dan wajah lelah. “Lebih buruk lagi, peningkatan kadar kortisol dapat memperlambat produksi kolagen yang memicu terjadinya keriput lebih cepat,” kata Jyotsna Sahni, MD, ahli masalah tidur di Canyon Ranch, Tucson.
7. Berbagai rasa sakit bisa timbul
Tidaklah mengherankan, sakit kronis seperti masalah punggung atau arthritis bisa saja terjadi bila Anda melakukan aktivitas tidur yang buruk. Dalam sebuah studi dari John Hopkins Behavioral Sleep Medicine Program, direktur Michael Smith, PhD, membangunkan orang dewasa muda yang sehat selama 20 menit setiap jam selama 8 jam selama 3 hari berturut-turut. Hasilnya, mereka memiliki toleransi sakit yang lebih rendah, dan mudah mengalami nyeri.
8. Risiko kanker lebih tinggi
Olahraga membantu mencegah kanker, tetapi terlalu sedikit memejamkan mata dapat merusak efek pelindungnya. Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health studi meneliti hampir 6.000 wanita selama sekitar satu dekade dan menemukan bahwa penggemar olahraga yang tidur 7 jam atau lebih sedikit per malam memiliki kesempatan lebih besar 50% mengidap kanker daripada mereka yang rutin melakukan senam dan memiliki kualitas tidur yang baik.
Pasalnya, kualitas tidur yang buruk dapat menyebabkan gangguan metabolisme hormonal dan dikaitkan dengan risiko kanker, dan bisa ‘menghapus’ manfaat latihan.

Beberapa tips supaya anda dapat tidur dengan baik :

- Mandi air hangat.

"Mandi air hangat sebelum tidur dapat membantu tidur," ungkap Paul Martin, penulis buku baru Counting Sleep.

- Tetap pada waktu tidur yang sama.

Para ahli tidur yakin pergi ke tempat tidur dan bangun pada waktu yang sama secara teratur adalah penting bagi tidur sehat.

- Minum susu hangat sebelum tidur.

Minum susu hangat dapat mendorong kantuk karena susu mengandung unsur pendorong kantuk. - Hindari minum terlalu banyak alkohol.

- Membeli tempat tidur baru.

Jika tempat tidur Anda lebih dari 10 tahun, pertimbangkan untuk menggantinya. Struktur tempat tidur akan memburuk sampai 70 persen yang menyebabkan gangguan tidur dan kemungkinan merusak tulang belakang.

- Hubungan seks.

Jika Anda stres, khawatir, atau hanya tidak bisa tidur, lakukan hubungan seks. Ada bukti ilmiah yang kuat, orgasme mendorong mengeluarkan endorphins, suatu kimia yang dikeluarkan otak yang bertindak sebagai painkiller efektif.

- Cobalah membaca novel.

Atau bacaan lain yang Anda senangi. namun jangan membaca buku-buku bermateri rumit. Anda akan terus memikirkannya.

- Menulis tugas-tugas besok hari.

Dibading Anda menghabiskan malam hari mengkhwatirkan tugas besok hari, sebaiknya menulis daftar tugas dalam pikiran, sehingga otak mampu untuk istirahat di malam hari. Ini mencegah otak aktif dan menghentikan kekhwatiran sepanjang malam.

- Hindari makan sebelum tidur.

Makan di larut malam dapat merangsang pencernaan, membuat Anda terjaga sepanjang malam. Menutut Paul Martin pencernaan dapat meningkatkan temperatur tubuh dan membuat tubuh dan otak bekerja.

- Tidur di ruangan gelap dan tenang.

Untuk menjamin tidur malam yang panjang dan tidak terganggu, cobalah tidur di tempat gelap atau dengan lampu yang tidak terlalu terang karena hormon tidur akan dikeluarkan otak selama berjam-jam di kegelapan sekalipun Anda tengah terjaga

http://www.medicalera.com/index.php?option=com_myblog&show=efek-dari-kurang-tidur.html&Itemid=314

Tidak ada komentar:

Posting Komentar